Categories: News

Hewan yang Mampu Menghadapi Perubahan Iklim

Reading Time: 2 minutes

Perubahan iklim atau global warming telah membuat hilangnya habitat beberapa spesies dan mengancam kepunahannya, baik flora maupun fauna. Para ilmuan memprediksi hewan apa saja yang mampu beradaptasi dan bertahan hidup, seperti yang dilakukan para peneliti dari McGill University yang menunjukkan bahwa beberapa ikan, seperti threespine stickleback (Gasterosteus aculeatus) dapat beradaptasi dengan sangat cepat terhadap perubahan musim yang ekstrim.

Temuan tersebut tentu dapat membantu para ilmuwan meramalkan masa depan evolusi populasi ini. Seperti diketahui bahwa subjek studi yang populer di kalangan ahli ekologi evolusioner, stickleback dikenal karena berbagai bentuk, ukuran, dan perilakunya – mereka bahkan dapat hidup di air laut dan air tawar, dan di bawah berbagai suhu. Tapi apa yang membuat spesies ini begitu tangguh?

Mengidentifikasi dasar genetik adaptasi, misalnya, terhadap air tawar atau sebagai respons terhadap perubahan iklim, dapat menjadi tantangan. “Versi modern dari gagasan evolusi Darwin melalui seleksi alam menyatakan bahwa organisme dengan gen yang mendukung kelangsungan hidup dan reproduksi akan cenderung meninggalkan lebih banyak keturunan daripada rekan-rekan mereka, menyebabkan frekuensi gen meningkat dari generasi ke generasi. Akibatnya, populasi menjadi beradaptasi atau lebih cocok dengan lingkungan mereka dari waktu ke waktu, “kata penulis utama Alan Garcia-Elfring, seorang Kandidat Doktor di bawah pengawasan Rowan Barrett, Ketua Riset Kanada untuk Ilmu Keanekaragaman Hayati di Universitas McGill.

“Namun, proses ini biasanya telah dipelajari secara retrospektif, pada populasi yang beradaptasi dengan lingkungan mereka saat ini jauh di masa lalu. Hal ini dapat menyulitkan untuk memahami urutan kejadian – misalnya, sifat mana yang paling penting dan kapan – itu menyebabkan adaptasi mereka, “tambahnya.

Seleksi alam terjadi secara nyata

Untuk mempelajari aksi seleksi alam, para peneliti melacak enam populasi ikan threespine stickleback sebelum dan sesudah perubahan musim pada lingkungan mereka, menggunakan pengurutan genom.

Stickleback yang ditemukan di berbagai muara di sepanjang pesisir California memberikan kesempatan langka untuk mempelajari seleksi alam secara real-time. Perubahan musiman yang didorong oleh musim dingin yang basah dan musim panas yang kering mengakibatkan perubahan drastis dalam struktur habitat dan keseimbangan garam versus air tawar, dan hanya ikan yang mampu mentolerir perubahan cepat ini yang bertahan hingga musim berikutnya.

Estuari secara berkala diisolasi dari laut karena pembentukan gosong pasir selama bulan-bulan musim panas yang kering. “Perubahan ini mungkin menyerupai perubahan habitat yang dialami oleh populasi stickleback ketika mereka menjajah banyak danau air tawar yang baru dibuat dari laut setelah gletser surut 10.000 tahun yang lalu,” kata Profesor Barrett. “Kami berharap mendapatkan wawasan tentang perubahan genetik yang mungkin dihasilkan dari seleksi alam di masa lalu.”

Hebatnya, para peneliti menemukan bukti perubahan genetik yang didorong oleh pergeseran musiman di habitat yang mencerminkan perbedaan yang ditemukan antara populasi air tawar dan air asin yang telah lama ada. “Perubahan genetik ini terjadi pada populasi independen selama satu musim, menyoroti seberapa cepat efek seleksi alam dapat dideteksi,” kata Alan Garcia-Elfring.

“Penemuan ini penting karena mereka menyarankan bahwa kita mungkin dapat menggunakan perbedaan genetik yang berevolusi di masa lalu sebagai cara untuk memprediksi bagaimana populasi dapat beradaptasi dengan tekanan lingkungan seperti perubahan iklim di masa depan,” katanya.

Penelitian tersebut menggarisbawahi pentingnya mempelajari spesies dalam lingkungan yang dinamis, seperti muara yang dibangun dengan bar, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana seleksi alam beroperasi. Dalam penelitian lebih lanjut, mereka berencana untuk menyelidiki seberapa berulang perubahan genetik yang diamati, dengan menguji apakah mereka muncul dari tahun ke tahun. Melakukan hal itu akan menunjukkan kemampuan mereka untuk secara andal meramalkan masa depan evolusi populasi ini.

Sumber bacaan: https://www.sciencedaily.com/releases/2021/05/210514134119.htm

NgajiGalileo

Recent Posts

MENGGENDONG NU

Oleh Didik Suyuthi Pada 1991, Gus Miek pernah menyarankan sebaiknya Gus Dur mundur dari NU.…

2 bulan ago

Menikmati Al Qur’an Secara Ilmiah (Episode 1) – Sains Islam

Oleh: M. Yusril Ihza Mastury, S.Si Bagi beberapa akademikus, keterkaitan agama dan sains merupakan bahasan…

2 bulan ago

Rutinan Ngaji Galileo di Jombang, Benarkah Gabut?

Usai membersamai reuni alumni Galileo Tahun 2023, ngaji ilmiah via zoom, hingga menerbitkan buku. Kini…

3 bulan ago

Andai Mahbub Ketum PBNU

Oleh Didik Suyuthi “Orang macam Mahbub mungkin tidak kelihatan strong and powerfull, tapi malahan bisa…

3 bulan ago

Kata-kata Lucu Tapi Menginspirasi, Cocok Buat Status WA, FB, & IG

Kata-kata lucu tapi menginspirasi emang asyik gesss. Sembari tersenyum, kamu bisa dapat petuah gratis. Apalagi…

7 bulan ago

Lucu Tapi Menginspirasi, Cocok Buat Status Medsos Hari Ini

Lucu tapi menginspirasi buat kamu semua guys. Karena kata-kata kali ini cocok buat kamu yang…

7 bulan ago