Materi Biologi: Daur Hidup Fasciola Hepaticae
Daur hidup Fasciola hepatica atau yang disebut dengan cacing hati adalah sebagai berikut.
Telur -> mirasidium -> sporosis -> redia -> serkaria -> metaserkaria
Fasciola hepatica sendiri merupakan salah satu jenis dari cacing pipih parasit. Dalam daur cacing hati membutuhkan inang perantara yaitu hewan dan siput. Pada tubuh siput terbentuk larva sporokista dan redia. Pada hewan terbentuk cacing dewasa.
Berikut adalah penjelasan dari daur hidup Fasciola hepatica, yaitu:
Telur
Telur menetas menjadi larva dengan cilia atau rambut getar di seluruh permukaan tubuhnya yang disebut mirasidium.
Mirasidium
Kemudian, mirasidium yang baru menetas di feses akan terbawa hujan melalui siklus air hingga sampai aliran air. Mirasidium akan mencari inang baru, sasaran utamanya adalah para moluska terutama siput air tawar bercangkang seperti Lymnaea spp.
Sporosis
Larva mirasidium inilah yang mempunyai kemampuan reproduksi secara aseksual dengan cara paedogenesis di dalam tubuh siput, sehingga terbentuk larva yang banyak. Setelah berada dalam tubuh siput, mirasidium akan berubah menjadi sporosis.
Redia
Sporosis akan melakukan paedogenesis menjadi beberapa redia, kemudian redia melakukan paedogenesis menjadi serkaria. Lama yang dibutuhkan fase larva atau mirasidium ini adalah sekitar 10 – 12 hari.
Pada inang alternatif Lymnaea spp., larva tidak bersifat parasit hanya sekedar menumpang tempat untuk melanjutkan fase selanjutnya. Hal ini juga disebabkan Lymnaea spp. memiliki resistensi tersendiri dari infeksi cacing hati tersebut.
Metaserkari
Metaserkaria merupakan bentuk perubahan dari serkaria setelah menemukan inang alternatif yaitu rerumputan, tumbuhan air dan tumbuhan di sekitar perairan yang lembab dan basah.
Bentuk metaserkaria merupakan bentuk infeksi sejati dari cacing hati. Setelah menempel, metaserkaria akan membungkus diri dan menjadi kista yang dapat bertahan lama pada rumput, tanaman padi, atau tumbuhan air.
Penampang dari kista ini terseliputi semacam membran yang kuat sehingga membuatnya dapat bertahan, fase kista ini juga bisa disebut sebagai fase dorman dari daur hidup cacing hati. Semua mamalia yang memakan rerumputan (hewan herbivora) tersebut akan terinfeksi cacing ini, termasuk sapi, kambing, bahkan manusia.
Infeksi yang disebut fascioliasis ini dapat terjadi jika rerumputan tersebut tidak diolah dan dibersihkan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.
Recent Posts
MENGGENDONG NU
Oleh Didik Suyuthi Pada 1991, Gus Miek pernah menyarankan sebaiknya Gus Dur mundur dari NU.…
Menikmati Al Qur’an Secara Ilmiah (Episode 1) – Sains Islam
Oleh: M. Yusril Ihza Mastury, S.Si Bagi beberapa akademikus, keterkaitan agama dan sains merupakan bahasan…
Rutinan Ngaji Galileo di Jombang, Benarkah Gabut?
Usai membersamai reuni alumni Galileo Tahun 2023, ngaji ilmiah via zoom, hingga menerbitkan buku. Kini…
Andai Mahbub Ketum PBNU
Oleh Didik Suyuthi “Orang macam Mahbub mungkin tidak kelihatan strong and powerfull, tapi malahan bisa…
Kata-kata Lucu Tapi Menginspirasi, Cocok Buat Status WA, FB, & IG
Kata-kata lucu tapi menginspirasi emang asyik gesss. Sembari tersenyum, kamu bisa dapat petuah gratis. Apalagi…
Lucu Tapi Menginspirasi, Cocok Buat Status Medsos Hari Ini
Lucu tapi menginspirasi buat kamu semua guys. Karena kata-kata kali ini cocok buat kamu yang…