TELUR INFERTIL HATCHED EGG TIDAK LAYAK KONSUMSI, APA ALASANNYA?
Telur Infertil Hatched Egg Tidak Layak Konsumsi, Apa Alasannya? – Prof. Dr. Ir. Niken Ulupi, MS dari Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Pangan Fakultas Peternakan IPB menjelaskan bahwa telur infertil adalah telur yang tidak dapat ditetaskan dan dihasilkan tanpa proses pembuahan atau perkawinan.
Telur infertil sebenarnya dapat menjadi anak ayam jika disimpan dalam suhu yang cocok. Namun, jika disimpan di dalam ruangan yang tidak cocok, pertumbuhannya menjadi tidak sempurna. Telur menjadi mati dan akhirnya membusuk. Telur ayam infertil ini umumnya berasal dari perusahaan-perusahaan pembibitan ayam broiler atau ayam pedaging.
Telur infertil biasa disebut juga telur HE (Hatched Egg) yang seharusnya tidak dijual sebagai telur konsumsi. Telur jenis ini sebaiknya dimusnahkan karena sangat rentan menjadi tampat tumbuh jamur dan bakteri sehingga menyebabkan telur cepat membusuk. Telur yang cepat membusuk, membuat telur infertil HE tak bisa diperdagangkan di pasar mengingat distribusi telur yang bisa sampai berhari-hari hingga sampai ke tangan konsumen.
Pemerintah juga telah mengeluarkan larangan dalam memperjualbelikan telur infertil HE. Hal tersebut diatur melalui Permentan Nomor 32/Permentan/PK.230/2017 tentang Penyediaan, Peredaran, dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi. Melalui peraturan tersebut para pengelola usaha dilarang untuk memperjualbelikan telur HE untuk dikonsumsi secara umum karena dikhawatirkan bahayanya.
Selain pernyataan tersebut, pendapat lain menyatakan bahwa mengkonsumsi telur infertil HE sebenarnya tidak berbahaya, selagi telur masih dalam keadaan segar dan belum membusuk. Jika dibandingkan dengan telur biasa pun, kandungan gizi antara keduanya adalah sama, karena keduanya memiliki kandungan protein yang tinggi. Hal yang membedakan keduanya adalah ada atau tidaknya sperma di dalamnya.
Telur ayam infertil HE mengandung lemak dan berbagai macam vitamin, seperti vitamin A, B, D, dan E. Telur ayam infertil HE juga mengandung berbagai mineral baik untuk tubuh, seperti zat besi, fosfor, selenium, dan asam amino lengkap. Hal tersebut membuat telur infertil HE aman dikonsumsi selagi masih segar dan bebas bakteri. Perbedaannya adalah telur infertil HE lebih cepat membusuk dibandingkan dengan telur infertil dari ayam ras yang dihasilkan tanpa melalui proses pembuahan.
Untuk menghindari kesalahan dalam memilih telur ketika berbelanja di pasar atau tempat lain, mengetahui cara membedakan antara telur fertil dan telur infertil Hatched Egg adalah suatu hal yang perlu kita kuasai. Oleh karena itu, berikut kami jabarkan mengenai perbedaan antara kedua jenis telur tersebut.
- Jika dibandingkan dengan telur segar, maka warna telur infertil HE cenderung lebih pucat dan tidak segar.
- Telur infertil HE memiliki tekstur cenderung lebih encer dan lendir tidak kental seperti telur segar.
- Selanjutnya ciri yang paling mudah untuk membedakan kedua jenis telur tersebut yaitu dengan mencium baunya. Telur yang busuk cenderung mengeluarkan bau tak sedap, baik ketika masih mentah ataupun setelah dimasak, begitu pula sebaliknya.
- Kualitas telur juga bisa dilihat dari kondisi fisiknya. Lihatlah retakan, lendir, atau semacam tepung pada cangkang telur. Lendir dan retakan bisa mengindikasikan adanya bakteri, sedangkan tepung mengindikasikan adanya jamur. Namun bila cangkang terlihat mulus, dan ketika dipecah terlihat noda berwarna merah muda, hijau atau hitam di bagian kuning atau putih telur, maka telur terindikasi mengandung bakteri.
- Menurut Corporate Chef Parador Hotels & Resorts Gatot Susanto, rasa telur infertil HE sudah tidak gurih lagi seperti telur konsumsi yang segar, dan pada telur infertil terkadang bagian kuning dan putih telurnya menyatu.
- Cara mudah lainnya adalah dengan merendam telur. Jika telur tenggelam, maka telur dalam kondisi bagus. Namun jika telur mengapung maka menandakan jika kandungan air di dalam telur telah berkurang banyak dan berganti dengan udara.
Dari beberapa ulasan tersebut, bisa diambil kesimpulan bahwa sebaiknya kita lebih berhati-hati lagi dan lebih cermat dalam memilih telur yang akan kita konsumsi. Meskipun telur infertil HE memiliki kandungan yang sama denga telur fertil pada umumnya, namun sebaiknya kita hindari saja mengingat umur layak konsumsi telur infertil HE yang lebih pendek dan juga menghindari apabila telur mengandung bakteri atau zat lain yang berbahaya. (Risa)
Recent Posts
1/4 Abad Rayon PMII Galileo: Jejak Langkah dan Api Perjuangan
Dua puluh lima tahun lalu (10 Juni 2000), di tengah semangat intelektual dan gairah pencerahan,…
Hijau Itu Keren: Cara Bikin Teknologi Ramah Lingkungan yang Nggak Bikin Bumi Panas
Pernah kepikiran nggak sih, gimana caranya kita bisa terus pakai teknologi tanpa bikin bumi makin…
Bioteknologi Bukan Cuma Soal Cloning: Kenalan Yuk Sama Jenis dan Manfaatnya!
Kalau kamu pernah menonton film kloning atau tanaman super yang bisa tumbuh tanpa tanah. Kemungkinan…
Energi Masa Depan: Bumi Butuh Liburan dari Bahan Bakar Fosil
Coba bayangin, kamu lagi naik motor atau mobil, eh tiba-tiba semua SPBU tutup karena bensin…
Ngoding Asik, Ngerti Logik: 10 Buku Teknologi Informatika Wajib Baca Buat Pelajar & Mahasiswa
Halo, sobat digital! Kamu lagi nyari buku bacaan yang keren buat ngulik lebih dalam dunia…
Tips Belajar Seru di Jurusan Teknologi Informatika: Bikin Asyik Aja!
Selamat datang di dunia di mana kopi jadi sahabat sejati, dan layar laptop jadi cermin…
View Comments