7 Jenis Air Putih, Terlihat Serupa Tapi Tidak Sama
Air putih atau air minum merupakan air yang dikonsumsi oleh manusia baik melalui proses pengolahan ataupun tanpa melalui proses pengolahan yang telah memenuhi syarat kesehatan.
Pada umumnya air putih memiliki wujud yang tidak berwarna, tidak berasa dan tidak pula berbau. Karena wujudnya yang selalu serupa di edaran yang kita temui, seringkali kita tidak menyadari bahwa ternyata air putih memiliki jenis yang beragam.
Banyak orang mengira kandungan semua air putih itu sama, akan tetapi pada kenyataannya tidak semua air putih memiliki kandungan yang sama meskipun memiliki wujud yang serupa.
Oleh karena itu tidak perlu heran jika beberapa jenis air putih memiliki harga yang mahal karena bisa jadi air tersebut memiliki kandungan yang bagus dengan teknik pengolahan khusus.
7 Jenis air putih berdasarkan kandungannya
Berikut beberapa jenis air putih berdasarkan kandungan yang dimiliki antara lain :
1. Air Mineral
Air mineral merupakan jenis air putih yang tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kebanyakan orang. Karena air ini paling sering dikonsumsi dan banyak beredar di pasaran saat ini.
Air mineral dihasilkan dari sumber mata air pegunungan. Sebagian besar air mineral memiliki kandungan berupa senyawa sulfur, garam dan mineral.
Terkadang komposisi mineral yang terdapat pada air mineral satu dan lainnya berbeda-beda tergantung sumber mata air yang digunakan atau produsen yang menyusun komposisi air mineral tersebut.
2. Air Reverse Osmosis (RO)
Air Reverse Osmosis merupakan jenis air yang mengandung H2O murni melalui proses penyaringan.
Dalam proses penyaringannya berbagai molekul seperti kalium, zat besi dan sejumlah molekul lain dipisahkan antara satu dengan lainnya.
3. Sparkling Water
Sparkling Water merupakan air dengan kandungan karbon dioksida alami sehingga menimbulkan gelembung mirip air bersoda. Berbeda dengan minuman soda, jenis air ini bebas dari gula dan kalori serta tanpa adanya garam tambahan.
Sparkling water, apabila diminum dapat memberikan sensasi yang menyegarkan. Sensasi segar tersebut tidak lepas dari adanya gelembung-gelembung di dalam air minum tersebut.
Biasanya sparkling water dikemas secara eksklusif dan tentunya dibandrol dengan harga yang lebih mahal.
4. Artesian Water
Artesian Artesian water yaitu air mineral yang didapatkan dari lapisan bebatuan tanah bagian yang paling dalam. Istilah artesis sendiri memang merujuk pada sumber air yang berasal dari lapisan aquifer, atau lapisan penyaring alami di bawah permukaan tanah.
Air ini berasal dari penyedotan pada wilayah endapan air yang telah tersaring pasir-pasir halus. Kemudian air tersebut diolah untuk menyaring elektrolit dan zat kimia bermanfaat yang dikandungnya.
Untuk mendapatkan artesian water dibutuhkan biaya tinggi dan proses pengeboran canggih. Sehingga tidak heran jika jenis air ini memiliki julukan air putih termahal.
5. Purified Water
Purified water merupakan air yang diolah melalui proses pemurnian terlebih dahulu.
Proses pemurnian dengan penyaringan ini digunakan untuk menghilangkan bahan polutan ataupun bakteri yang terkandung dalam air. Tapi sayang, purified water ini masih sulit ditemukan di Indonesia.
6. Air Demineralized
Jenis air minum ini cukup berbeda dengan air mineral. Air minum ini merupakan jenis air minum yang sudah mengalami demineralisasi dari beberapa pemrosesan sehingga tidak memiliki kandungan mineral.
Air minum ini juga telah mengalami proses pemurnian sehingga memiliki kadar fluorida yang lebih rendah.
Fluorida sendiri merupakan mineral yang memang normal berada di air alam. Fluorida memiliki fungsi untuk melindungi gigi dari pembentukan lubang gigi.
Akan tetapi jika folurida tersebut terlalu berlebihan dalam asupannya, terutama pada bayi, maka akan berisiko menjadi penyebab utama, terjadinya fluorosis pada gigi.
7. Air Alkali
Air Alkali merupakan jenis air minum kemasan dengan pH air lebih dari 7. Bahkan, jenis air ini juga diklaim mampu memberikan manfaat bagi kesehatan, salah satunya adalah menurunkan kadar asam pada tubuh khususnya di saluran cerna yang menyebabkan berbagai masalah seperti penyakit maag dan sejenisnya serta dianggap mampu menurunkan risiko kanker.
Sayangnya, hingga saat ini penelitian tentang air alkali untuk kesehatan tubuh masih sangat terbatas. Meski begitu, konsumsi air alkali masih dibolehkan namun dalam jumlah terbatas.
Hal itu untuk mencegah dampak buruk dari alkali yang bisa merusak keasaman dari saluran pencernaan. Sebab, saluran cerna juga membutuhkan kondisi asam agar bakteri baik yang hidup dapat melakukan fungsinya dengan optimal. (Risa)
Recent Posts
1/4 Abad Rayon PMII Galileo: Jejak Langkah dan Api Perjuangan
Dua puluh lima tahun lalu (10 Juni 2000), di tengah semangat intelektual dan gairah pencerahan,…
Hijau Itu Keren: Cara Bikin Teknologi Ramah Lingkungan yang Nggak Bikin Bumi Panas
Pernah kepikiran nggak sih, gimana caranya kita bisa terus pakai teknologi tanpa bikin bumi makin…
Bioteknologi Bukan Cuma Soal Cloning: Kenalan Yuk Sama Jenis dan Manfaatnya!
Kalau kamu pernah menonton film kloning atau tanaman super yang bisa tumbuh tanpa tanah. Kemungkinan…
Energi Masa Depan: Bumi Butuh Liburan dari Bahan Bakar Fosil
Coba bayangin, kamu lagi naik motor atau mobil, eh tiba-tiba semua SPBU tutup karena bensin…
Ngoding Asik, Ngerti Logik: 10 Buku Teknologi Informatika Wajib Baca Buat Pelajar & Mahasiswa
Halo, sobat digital! Kamu lagi nyari buku bacaan yang keren buat ngulik lebih dalam dunia…
Tips Belajar Seru di Jurusan Teknologi Informatika: Bikin Asyik Aja!
Selamat datang di dunia di mana kopi jadi sahabat sejati, dan layar laptop jadi cermin…