Categories: Agama

Ngaji Kutipan Sajak Kitab Maulid Barzanji

Reading Time: 2 minutes

Dikisahkan ketika menginjak usia 12 tahun, Sang Nabi Muhammad SAW diajak pamannya untuk bepergian ke negara syam, dalam perjalanannya tepatnya sampai di negara Busro, perjalanan Nabi Muhammad dengan pamannya Abu Thalib bertemu dengan seorang pendeta dari negeri Bukhoro yang bernama Pendeta Jirjis.

Pendeta itu ternyata sudah memperhatikan apa yang terjadi ketika Abu Thalib bersama Nabi memasuki Desa Uqbah, pendeta itupun juga memperhatikan beberapa tanda kenabian diantaranya :

  • Tanda pertama, semua tumbuhan dan bebatuan bersujud ketika Sang Muhammad SAW melintas.
  • Tanda kedua, terlihat jelas ada mendung yang selalu menutupi diatas Nabi Muhammad SAW.
  • Ketiga, Pendeta itu menebak pasti ada tanda kenabian diantara dua bahu beliau, dan itu terbukti.

Pendeta pun berpesan sebaiknya mereka tidak meneruskan perjalanan dan kembali serta menghindari keramaian, saran pendeta pun mereka turuti demi keselamatan.

Dan ketika Nabi Muhammad SAW usia 25 tahun, beliau melakukan perjalanan ke negara Busyro untuk berdagang, memperdagangkan dagangan Siti Khodijah dalam berdagang Sang Nabi Muhammad SAW ditemani seorang pembantu seorang lelaki bernama Maisaroh.

Dikisahkan ketika sampai dipasar negara Busyro, Nabi Muhammad SAW tertidur/istirahat dibawah pohon dekat sebuah gereja, dikisahkan geraja tersebut milik Pendeta Nastur, kejadian tebak menembak terjadi lagi layaknya ketika Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan di usia 12 tahun yang lalu, namun dengan seorang pendeta yang berbeda.

Ketika Nabi Muhammad SAW sudah kembali ke Makkah, sang pembantu pun menceritakan semua yang terjadi diperjalanan kepada tuannya yaitu Siti Khodijah, dan kemungkinan besar Siti Khodijah juga sudah faham betul hal tersebut, karena kemungkinan juga sudah membaca dan berdiskusi tentang tanda-tanda kenabian di akhir zaman, itulah cerdasnya Siti Khodijah yang sekarang juga menyandang julukan ‘Ummul Mukminin’.

Begitulah sajak yang mungkin malam ini banyak dilantunkan dalam rangka memperingati hari lahir Sang Nabi Muhammad SAW, ini bukan cerita saya lho, mung memotret Sang Nabi Muhammad SAW dari salah satu sudut kecil, dari kutipan sajak kitab ‘Maulid Barzanji’ yang ditulis oleh Syaikh Ja’far Al-Barzanji, sosok Nabi Muhammad SAW bisa dilihat dari sudut yang lebih luas lagi. Karena Beliau adalah Suri Tauladan yang Sempurna. #MaulidNabi

Sholawat dan Salamku kepadamu ya Rasulullah, gandenglah tangan kami, meskipun kami sangat sedikit bersholawat kepadamu, kami sangat minim meneladanimu, temukan kami ya Rasulullah, ya Habibullah.
18102021-Mubin

NgajiGalileo

Recent Posts

MENGGENDONG NU

Oleh Didik Suyuthi Pada 1991, Gus Miek pernah menyarankan sebaiknya Gus Dur mundur dari NU.…

4 bulan ago

Menikmati Al Qur’an Secara Ilmiah (Episode 1) – Sains Islam

Oleh: M. Yusril Ihza Mastury, S.Si Bagi beberapa akademikus, keterkaitan agama dan sains merupakan bahasan…

4 bulan ago

Rutinan Ngaji Galileo di Jombang, Benarkah Gabut?

Usai membersamai reuni alumni Galileo Tahun 2023, ngaji ilmiah via zoom, hingga menerbitkan buku. Kini…

4 bulan ago

Andai Mahbub Ketum PBNU

Oleh Didik Suyuthi “Orang macam Mahbub mungkin tidak kelihatan strong and powerfull, tapi malahan bisa…

4 bulan ago

Kata-kata Lucu Tapi Menginspirasi, Cocok Buat Status WA, FB, & IG

Kata-kata lucu tapi menginspirasi emang asyik gesss. Sembari tersenyum, kamu bisa dapat petuah gratis. Apalagi…

9 bulan ago

Lucu Tapi Menginspirasi, Cocok Buat Status Medsos Hari Ini

Lucu tapi menginspirasi buat kamu semua guys. Karena kata-kata kali ini cocok buat kamu yang…

9 bulan ago