Ngaji Nikah: Memahami Pengertian Nikah Menurut Agama dan Undang-Undang
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, pengertian Nikah adalah kawin, yang berarti mengadakan perjanjian untuk membentuk rumah tangga dengan resmi antara seorang laki-laki dan seorang perempuan sesuai dengan peraturan agama maupun peraturan negara.
Sedangkan dalam fiqih, pernikahan adalah الضم dan الجمع, yang artinya “berkumpul atau bersetubuh”. Menurut pengertian syara’ dalam kitab Fiqhul Islam wa Adillatuhu karya Prof. Dr. Wahbah Zuhaili, pernikahan ialah :
“Aqad yang mengandung kebolehan bersenang-senang dengan perempuan, dengan cara berhubungan intim, menyentuh, mencium, memeluk dan sebagainya.”
Pengertian tersebut hanya melihat dari satu segi saja ialah kebolehan hukum, dalam hubungan antara seorang laki-laki dengan seorang wanita yang semula dilarang menjadi dibolehkan.
Dari sisi syari’at, istilah nikah adalah akad yang mengandung kebolehan untuk bersetubuh dengan lafadz nikȃh atau tazwȋj. Definisi nikah tidak terdapat perbedaan prinsipil di kalangan ulama-ulama fikih, yang hanya ada perbedaan redaksional saja.
Dalam hal itu ulama fikih bersepakat bahwa nikah itu adalah akad yang di atur oleh agama untuk memberikan kepada pria hak memiliki penggunaan terhadap farj (kemaluan) perempuan dan seluruh tubuhnya untuk kenikmatan sebagai tujuan primer.
Lebih lanjut dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 2 di sebutkan; “Perkawinan menurut hukum Islam adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau mȋtsaqȃn ghalȋdzan untuk menaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah.”
Kemudian, dalam Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974 pasal 1. Disana dinyatakan “Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.” (Mecca)
Referensi
- H. Abdurrahman, SH.,MH., Kompilasi Hukum Islam di Indonesia (Jakarta: Akademika Pressindo, 2010 )
- Peter Salim dkk, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Modern English Press: Jakarta, 2002)
- Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama / IAIN di Jakarta, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama, Ilmu Fiqih Jilid II, ttp, 1984, cet.2
- Wahbah al-Zuhaili, Fiqh al-Islam Wa Adillatuhu, (Darul Fikr: Damaskus, 2004)
- Redaksi Sinar Grafika, Undang-Undang Pokok Perkawinan, (Jakarta : Sinar Grafika, 2000)Yayan Sopyan dalam Sri Mulyani, Relasi Suami Istri dalam Islam, ,(Pusat Sudi Wanita (PSW) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004)
Recent Posts
MENGGENDONG NU
Oleh Didik Suyuthi Pada 1991, Gus Miek pernah menyarankan sebaiknya Gus Dur mundur dari NU.…
Menikmati Al Qur’an Secara Ilmiah (Episode 1) – Sains Islam
Oleh: M. Yusril Ihza Mastury, S.Si Bagi beberapa akademikus, keterkaitan agama dan sains merupakan bahasan…
Rutinan Ngaji Galileo di Jombang, Benarkah Gabut?
Usai membersamai reuni alumni Galileo Tahun 2023, ngaji ilmiah via zoom, hingga menerbitkan buku. Kini…
Andai Mahbub Ketum PBNU
Oleh Didik Suyuthi “Orang macam Mahbub mungkin tidak kelihatan strong and powerfull, tapi malahan bisa…
Kata-kata Lucu Tapi Menginspirasi, Cocok Buat Status WA, FB, & IG
Kata-kata lucu tapi menginspirasi emang asyik gesss. Sembari tersenyum, kamu bisa dapat petuah gratis. Apalagi…
Lucu Tapi Menginspirasi, Cocok Buat Status Medsos Hari Ini
Lucu tapi menginspirasi buat kamu semua guys. Karena kata-kata kali ini cocok buat kamu yang…