Categories: Agama

Nisfu Sya’ban

Reading Time: < 1 minute

Nisfu Sya’ban, secara penanggalan bulan adalah puncak atau pertengahan bulan Sya’ban. Orang Jawa menyebutnya Bulan Ruwah. Yaitu bulan terakhir sebelum memasuki Ramadhan.

Semua Muslim meyakini, ini adalah waktu bagi malaikat pencatat amal perilaku manusia untuk tutup buku catatan setahun sebelumnya. Dan membuka halaman baru untuk satu tahun mendatang.

Orang-orang selalu memperingati dengan banyak aktivitas mendekatkan diri kepada Gusti pengeran penguasa alam semesta.

Bagi penduduk Muslim Jawa, juga diperingati dengan memasak ketupat. Iya, makanan berasal dari beras yang ditanak dalam anyaman daun kelapa. Blarak, bahasa Jawanya. Janur untuk daun mudanya. Bentuknya beragam, secara umum segi empat tiga dimensi.

Pada masa dimana wabah corona sedang mengancam dunia, peringatan ini tentu menanggalkan semaraknya. Selametan di Mushola banyak berkurang.

Hanya satu dua saja, yang nekat barangkali. Tetapi yakin seyakin-yakinnya, keyakinan mereka tidak berkurang se-mili-pun.

Seni kemampuan mengayam ketupat ini tidak ada sekolahnya. Terwariskan begitu saja secara turun temurun. Karena memang banyak momen diperingati dengan membuat dan memasak ketupat.

Sepaket dengan lauk pauk dan sayurnya sesuai dengan selera masing-masing keluarga. Lazimnya adalah sayur kare atau opor ayam, setidaknya lodeh blonceng. Minimalisnya diduetkan dengan serundeng.

Sayang, kini makin banyak generasi yang tidak punya kemampuan mengayam blarak menjadi ketupat. Kalau lepet masih mudah. Ini diantaranya semakin mudahnya mendapatkan ketupat di pasar pasar tradisional. Entah disaat wabah seperti sekarang ini.

Satu hal yang disesali penulis yang lahir dan tinggal di desa ini. Apa itu? Hingga hendak menginjak usia kerasulan, usia 40 tahun, tak jua kunjung mampu mengayam ketupat. Bagaimana denganmu?.

Tulisan ini telah diterbitkan sebelumnya oleh Mustakimra

NgajiGalileo

Recent Posts

Exploring the World Through Binoculars and Cameras: A Simple Guide for the Everyday Adventurer

Technology has come a long way. Today, we have gadgets that make life more enjoyable.…

8 jam ago

Galileo Galilei’s Binocular Technology: A Revolution in the Study of the Cosmos

Galileo Galilei, often referred to as the “Father of Modern Science,”. He is celebrated for…

2 hari ago

15 Jokes Dodit Mulyanto yang Kocak, Absurd, dan Selalu Menghibur

Dodit Mulyanto, nama yang sudah nggak asing lagi di dunia stand up comedy Indonesia. Komika…

5 hari ago

15 Kata-Kata Kocak Rigen yang Bikin Ngakak Sampai Lupa Masalah

Siapa sih yang nggak kenal Rigen, komika yang selalu berhasil bikin penonton ketawa ngakak? Rigen,…

6 hari ago

Segala-galanya Ambyar: Harapan di Tengah Kekacauan

Kita hidup di zaman yang menarik. Segala sesuatu tampaknya lebih baik dari sebelumnya—teknologi maju, makanan…

1 minggu ago

7 Pantun Indra Jegel: Menyatukan Medan, Melayu, dan Kearifan Lokal dalam Lantunan Rima

Pantun, sebagai bentuk puisi tradisional, selalu punya tempat di hati masyarakat Melayu. Tapi, siapa sangka…

1 minggu ago