Fase-fase yang Dialami Cacing Pita Setelah Keluar dari Telur

Share artikel ini

Reading Time: < 1 minute

Fase Cacing Pita. Urutan dari fase-fase yang dialami cacing pita setelah keluar dari telur sebagai berikut: Onkosfer – sisteserkus – cacing pita dewasa. Lebih jelasnya, Ngaji Galileo akan membahasnya untuk Anda.

Cacing pita disebut dengan Cestoda. Cirinya mempunyai tubuh yang sangat panjang. Bersifat hermafrodit dan memiliki daur hidup yang lebih sederhana dari Trematoda. Untuk memahami fase cacing pita, Anda juga bisa mempelajarinya pada Kamus Biologi SMA.

Fase-fase Daur Hidup Cacing Pita

Secara lengkap siklus hidup cacing pita yaitu :

Baca Juga:   Inilah Skema Pembekuan Darah Pada Manusia

Telur

Cacing pita bereproduksi secara seksual. Kemudian menghasilkan telur pada proglotid-nya. Jika Segmen proglotid matang, lalu secara bersamaan akan keluar bersama telur-telur yang dikandungnya.

Telur yang keluar melalui kotoran inang primer ini yang termakan oleh inang perantara, seperti sapi, babi, dan lain-lain.

Onkosfer

Dalam tubuh inang perantara, telur akan menetas menjadi onkosfer. Ini yang disebut dengan larva heksakant, di mana larva tersebut dibungkus oleh lapisan embrionik.

Larva Heksakant

Setelah Onkosfer menjadi larva heksakant, kemudian larva dapat menembus dinding saluran pencernaan dan terbawa menuju otot.

Sista Sisteserkus  

Dari larva heksakant yang berada di otot, lalu akan membungkus diri menjadi sistiserkus. Kemudian Sisteserkus akan bertahan beberapa tahun pada hewan (inang perantara).  

Baca Juga:   5 Cabang Biologi dan Penjelasannya (Sering Keluar dalam Ujian Sekolah)

Jika terbawa ke inang primer (inang definitif) inilah yang kemudian akan termakan bersamaan dengan daging hewan.

Fase Cacing Pita Muda

Ketika sisteserkus berada di usus inang primer, maka sistiserkus akan menempel dan mulai tumbuh menjadi dewasa.

Cacing Pita Dewasa

Cacing dewasa yang menempel pada usus inang primer, lalu dengan skoleks akan mulai melakukan reproduksi seksual.

Dari proglotid cacing pita mulai terisi dengan telur yang berjumlah puluhan hingga ratusan ribu per segmen proglotid. Hal inilah yang membuat cacing pita bisa memiliki 1.000 – 2.000 segmen.

Proglotid Rontok

Ketika sudah matang dan berisi telur, maka segmen-segmen proglotid yang penuh dengan telur tadi akan mulai berguguran atau rontok, lalu terbawa melalui kotoran. (Mecca)

Baca Juga:   16 Soal Biologi Kelas XII Sumatif Tengah Semester (STS)

Share artikel ini

Recommended For You

Tulis Komentar