Pengertian Protista, Ciri-ciri, Contoh, dan Peranannya bagi Kehidupan Manusia

Share artikel ini

Reading Time: 2 minutes

Protista adalah salah satu kingdom yang memiliki membran inti sel (eukariotik) yang paling sederhana.

Pengertian paling mudah untuk mempelajarinya yakni, protista bukan hewan (animalia), bukan tumbuhan (plantae) dan juga bukan jamur (fungi), melainkan MIRIP, yakni mirip hewan, mirip tumbuhan, dan mirip jamur.

Protista mirip hewan ini disebut dengan Protozoa. Sementara protista mirip tumbuhan disebut alga atau ganggang. Sedangkan protista mirip jamur biasa dikatakan juga dengan jamur protista.

Ciri-ciri Protista

Ciri-ciri protista secara umum antara lain :

  1. Eukariok, atau memiliki membran inti sel
  2. Sebagian besar uniseluler, namun ada juga yang multiseluler
  3. Ada protista yang memiliki alat gerak seperti flagel atau silia sehingga dapat bergerak.
Baca Juga:   Pendapat Para Ahli: Pentingnya Paparan Sinar Matahari di Tengah Pandemi

Selain ciri-ciri di atas, protista memiliki cara makan yang berbeda-beda, dan dapat digolongkan dalam tiga kategori:

  1. Protista autototrof, yaitu protista yang memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis. Contohnya : Alga
  2. Protista menelan makanan, dengan cara fagositosis melalui membran sel. Contohnya: Protozoa
  3. Protista saprofit dan parasit, mencerna makanan di luar sel dan menyerap sari-sari makanannya. Contoh: jamur

Contoh protista dan peranannya bagi kehidupan manusia

  • Paramaecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator terjadinya pencemaran air oleh zat organik.
  • Macrocrystas pyrifera, menghasilkan iodin yaitu unsur yang dapat mencegah penyakit gondok.
  • Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam proses pembusukan sisa makanan.
  • Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya dalam jumlah tertentu dapat membentuk endapan tanah globigerina yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi.
  • Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati akan meninggalkan cangkangnya dan membentuk tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok.
  • Euchema spinosum , Gellidium; Gracilaria, digunakan sebagai bahan pembuatan agar-agar.
  • Zooplankton di ekosistem perairan sebagian besar adalah protista berklorofil yang berguna sebagai makanan ikan dan arthropoda air.
  • Chlorella selain berperan sebagai produsen di ekosistem perairan, juga dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan protein sel tunggal (PST), digunakan pula untuk suplemen makanan, obat-obatan, dan bahan kosmetik.
  • Laminaria; Fucus; Ascophylum, menghasilkan asam alginat sebagai pengental dalam produk makanan (sirup, coklat, permen, sald, keju, es krim) dan pengental dalam industri(lem, tekstil, pelapis kertas, tablet anti-biotik, pasta gigi).Porphyra (alga merah), digunakan sebagai suplemen makanan.
  • Rhodymenia palmata (alga merah), digunakan sebagai sumber makanan.
  • Macrocystis (alga cokelat), digunakan sebagai makanan suplemen untuk ternak karena kaya Na, P, N, Ca.
  • Diatomae (alga pirang), karena mengandung silikat tanah diatom digunakan sebagai penggosok, isolasi bahan dasar industri kaca, dan penyaring bakteri. (Mecca)
Baca Juga:   Kelebihan dan Kekurangan Gelombang Mikro sebagai Alat untuk Memasak

Share artikel ini

Recommended For You

Tulis Komentar