Kelebihan dan Kekurangan Gelombang Mikro sebagai Alat untuk Memasak

Share artikel ini

Reading Time: 2 minutes

Penulis : Nuril Qomariyah

NgajiGalileo – Masyarakat saat ini mulai meninggalkan berbagai hal yang berbau tradisional, tidak terkecuali dalam penggunaan alat memasak.

Sangat jarang kita temui masyarakat yang masih menggunakan tungku dan alat memasak tradisional lainnya, bahkan kompor minyak telah mengalami pergeseran menuju penggunaan kompor berbasis gas (LPG).

Masyarakat modern di Jepang dan Eropa telah menggunakan kompor induksi magnetik sejak 15 tahun, serta kini di Amerika Serikat para koki modern memasak menggunakan cahaya yang dalam “Oven Cahaya” ini dilakukan sejak pertengahan 1900-an dan kemungkinan besar akan menjadi mode dalam waktu dekat.

Prinsip pemanfatan gelombang dalam alat masak seperti gelombang cahaya di atas, kemudian memunculkan alat memasak yang masyarakat kenal dengan microwave. Yang dalam prinsip kerjanya memanfaatkan gelombang mikro.

Gelombang mikro sendiri merupakan salah satu bentuk gelombang yang tidak dapat diserap oleh logam, dan memiliki frekuensi yang sangat tinggi. Jika gelombang ini diserap oleh benda, maka benda tersebut akan mengalami efek pemanasan.

Baca Juga:   Teleskop Luar Angkasa Hubble

Apabila pancaran gelombang mikro ini difokuskan pada makanan, maka makanan tersebut akan mengalami pemanasan dalam waktu yang singkat dan dengan praktis dapat segera disajikan.

“Yang instan belum tentu baik jika kita sendiri enggan mengetahui proses kerjanya.”

Nuril Qomariyah

Hal praktis dan cepat saji dalam banyak penelitian memiliki pengaruh buruk. Salah satunya kepraktisan dari microwave ini. Karena kepraktisan dari alat ini tidak menjamin kemudian masakan  yang kita buat dapat tersaji sesuai apa yang kita harapkan.

Mengapa demikian? Ambil saja contoh ketika kita memanaskan air untuk membuat teh. Teh yang diseduh menggunakan air yang dipanaskan dari microwave tidak senikmat dengan teh yang dibuat dari air menggunakan ceret atau teko pemanas air biasa.

Alasan yang paling mendasar adalah karena gelombang mikro yang microwave pancarkan tidak dapat menembus wadah teh yang terbuat dari logam tertentu, sehingga panas yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang mikro tersebut hanya mengenai air disekitar dinding wadah, sedangkan air dibagian dalam masih memiliki suhu yang rendah.

Baca Juga:   Penemu Teleskop Pertama Kali, Ternyata Bukan Galileo

Pengguna biasanya tertipu dengan munculnya gelembung-gelembung air yang seakan-akan air dalam wadah tersebut telah mendidih. Ketika kita seduh teh dengan air tersebut, kita akan kecewa.

Karena pada kenyataannya air masih belum mencapai suhu optimum untuk menyeduh teh.

Selain dari segi rasa, kita tentu tidak boleh melupakan kandungan nutrisi masakan kita. Gelombang mikro dengan frekuensinya yang tinggi juga tentu dapat mempengaruhi molekul-molekul dalam makanan.

Gesekan yang disebebakan tingginya frekuensi dapat menyebabkan berubahnya struktur molekul makanan dan mengurangi nutrisinya.

Hasil penelitian yang diterbitkan di Journal of Agricultural and Food Chemistry, didapatkan bahwa efek pemanasan daging mentah dan susu di dalam microwave memperoleh hasil yang sangat mengejutkan, di mana 30-40% kandungan Vitamin B-12 dalam makanan hilang.

Baca Juga:   Filsafat Socrates, Plato, dan Aristoteles

Hal yang jarang sekali kita sadari, ketika ternyata makanan yang kita anggap kaya akan nutrisi hampir setengah nutrisinya telah hilang selama proses pemanasan dengan microwave.

Hal terakhir yang juga terkadang terlewat adalah penggunaan wadah plastik pada saat memanaskan masakan menggunakan microwave. Berdasarkan penelitian di Jerman dan Rusia didapatkan bahwa wadah plastik ketika digunakan dalam microwave dapat mengeluarkan zat karsinogen.

Zat tersebut dapat memicu kanker pada tubuh apabila dikonsumsi secara terus-menerus dalam jangka waktu lama.

Ketika kita telaah kembali, sebenarnya microwave  merupakan teknologi dengan gelombang mikro yang sangat bermanfaat bagi manusia. Khususnya dalam mempermudah kegiatan memasak.

Akan tetapi, jika kemudian pengguna alat tersebut tidak mengetahui secara detail prinsip kerjanya, maka yang terjadi justru kemaslahatan microwave sebagai alat masak modern tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.


Share artikel ini

Recommended For You

Tulis Komentar