MENGENALI PENYAKIT TBC, TANDA GEJALA, DAN CARA PENCEGAHAN PENULARAN

Share artikel ini

Reading Time: 2 minutes

Mengenali Penyakit TBC, Tanda Gejala, dan Cara Pencegahan Penularan – TBC merupakan salah satu masalah kesehatan yang ada diseluruh dunia. Indonesia berada pada urutan ke 3 di seluruh dunia dengan kasus TBC.

Oleh karena itu diharapkan masyarakat mampu mencegah secara mandiri agar tidak tertular penyakit TBC.

Dibawah ini saya akan membahas beberapa hal penting tentang TBC yang harus diketahui untuk mencegah ataupun memperparah penyakit tersebut.

Definisi TBC

TBC atau Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri yaitu “Mycobacterium tuberculosis”. TBC tidak hanya menyerang saluran pernapasan saja, melainkan dapat menyerang organ lain.

Klasifikasi TBC Secara Umum

  1. Berdasarakan organ tubuh yang terserang : paru-paru (tidak termasuk pleura) atau ekstra paru misalnya, pleura, selaput otak, selaput jantung, kelenjar limfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin, dll.
  2. Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis : BTA positif (2-3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif) dan BTA negatif (minimal 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA negatif)
  3. Berdasarkan tingkat keparahan : Ada ringan dan berat
  4. Berdasarkan riwayat pengobatan : Kasus baru adalah pasien yang belum pernah mengkonsumsi OAT (obat anti tuberkulosis). Kasus kambuh (relaps) adalah pasien yang pernah menjalani pengobatan TBC dan dinyatakan sembuh, di diagnosis kembali dengan BTA positif. Kasus putus berobat (Default) adalah pasien yang telah berobat dan putus berobat selama 2 bulan atau lebih dengan BTA positif. Kasus gagal (Failure) adalah Pasien dengan hasil pemeriksaan dahak tetap positif atau kembali menjadi positif pada bulan ke lima atau lebih selama proses pengobatan.
Baca Juga:   Cerita Sahabat Galileo, Petani Milenial Ali Ghozali

Manifestasi klinis (Tanda dan Gejala) TBC

Adapun beberapa tanda dan gejala dari penyakit TBC dibedakan menjadi dua yaitu, Tanda  gejala secara umum dan tanda gejala secara khusus. Pada kasus baru, tanda dan gejala yang ada tidak khas sehingga terkadang cukup sulit untuk di diagnosa

  1. Tanda gejala umum : Demam tidak tinggi berlagsung lama, biasanya akan dirasakan pada malam hari disertai keringat tanpa ada penyebab. Penurunan nafsu makan dan berat badan. Batuk selama lebih dari 1 bulan dan di sertai dengan keluarnya darah. Perasaan tidak enak (malaise), lemah, lesu.
  2. Tanda gejala khusus : Jika terjadi penyumbatan pada saluran menuju paru-paru, penderita akan mengeluarkan suara “mengi” (suara nafas yang melemah) dan di sertai sesak. Jika terdapat cairan pada pleura (pembungkus paru-paru), penderita bisa mengalami nyeri pada area dada. Apabila bakteri menyerang tulang, penderita menunjukkan gejala infeksi tulang yang suatu saat akan membentuk muara pada kulir diatasnya kemudian akan megeluarkan cairan nanah.
Baca Juga:   10 Best Insurance Companies In America For Car

Pencegahan TBC

Mencegah terserang/penularan penyakit TBC bukanlah hal yang sulit, berikut adalah cara mencegah terserang/penularan penyakit TBC:

  1. Pemberian imunisasi (BCG) sedini mungkin (pada usia 2-9 bulan).
  2. Menutup mulut pada saat batuk dan bersin.
  3. Menggunakan masker saat berada di fasilitas umum ataupun saat menggunakan transportasi umum.
  4. Tidak meludah di sembarang tempat.
  5. Memiliki ventilasi pada setiap ruangan, agar mendapat sinar matahari dan udara segar yang cukup.
  6. Menjemur bantal dan tempat tidur penderita terutama pada pagi hari.
  7. Berjemur dibawah sinar matahari kurang lebih pada pukul 07.00-08.00 WIB.
  8. Bagi penderita menjalani pengobatan dengan teratur.
  9. Alat makan penderita dibedakan (tidak boleh digunakan orang lain).

Penatalaksanaan TBC

Obat TBC diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis, dalam jumlah cukup dan dosis yang tepat selama 6-8 bulan, hal ini agar semua kuman dapat dibunuh pada dosis tahap intesif dan dosis tahap lanjutan. Dalam menjalani pengobatan harus sesuai (jenis, dosis, dan jangka waktu pengobatan), karena apabila tidak sesuai akan terjadi kuman kebal obat (resisten).

Baca Juga:   Kena Sidak Pak Lurah Pondok

Oleh karena itu pengobatan TBC membutuhkan seorang pengawas minum obat (PMO) Demikian penjelasan tentang penyakit TBC, seseorang yang menderita penyakit TBC membutuhkan dukungan dalam proses pengobatan dari semua masyarakat khususnya keluarga.

Untuk penderita TBC tetap semangat menjalani pengobatan dengan cara mengkonsumsi obat rutin agar pengobatan berhasil. Bagi semua tetap menjaga diri dan mencegah terjadinya penularan dengan cara diatas. Semoga bermanfaat. (Shofi)


Share artikel ini

Recommended For You

Tulis Komentar