Jamur (Struktur, Reproduksi, Habitat dan Peranannya)

Share artikel ini

Reading Time: 4 minutes

Enik Tresnawati. Jamur merupakan organisme eukariotik. Organisme ini tidak berklorofil, sel jamur memiliki dinding yang tersusun atas kitin, serta memiliki ciri uniseluler dan multiseluler.

Jamur termasuk dalam kingdom Fungi. Lalu, jamur hidup secara heterotrof ( tergantung dari organism yang lain) dengan cara:

  1. Saprofit : hidup dari penguraian sampah organic seperti bangkai, sisa tumbuhan, makanan dan kayu lapuk menjadi bahan-bahan anorganik
  2. Parasit : Jamur mendapatkan bahan organic dari inangnya misalnya dari mnusia, hewan dan tumbuhan.
  3. Simbiosis Mutualisme : hidup bersama dengan organism lain dan bersifat saling menguntungkan , misalnya bersimbiosis dengan alga membentuk lumut kerak

A. STRUKTUR TUBUH JAMUR

  • Struktur tubuh jamur tergantung dari jenisnya. Ada jamur yang bersel satu, misalnya khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, misalnya jamur kayu.
  • Dinding sel jamur terdiri dari kitin, yaitu polisakarida yang juga terdapat pada kulit kepiting dan udang
  • Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa
  • Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa.
  • Dinding ini menyelubungi membrane plasma dan sitoplasma hifa.
  • Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik
  • Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang yang disebut septa
  • Tiap sekat hifa merupakan 1 sel dengan 1 atau beberapa inti sel.
  • Hifa ada yang bersekat dan ada yang tidak.
  • Hifa yang tidak bersekat / tidak bersepta disebut hifa senositik
  • Kemudian, hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat, yang dapat menembus jaringan substrat.
  • Kumpulan hifa membentuk jaringan benang yang disebut miselium
  • Fungsi hifa : 1. Penyerap makanan melalui miselium. 2. alat reproduksi co : sporangiofor dan konidiofor
Baca Juga:   Modul Mycota Kelas X Semester 2

B. REPRODUKSI JAMUR

  • Reproduksi jamur dapat secara seksual dan aseksual.
  • Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler tetapi ada juga yang multiseluler.
  • Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual yang terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah atau tumbuh menjadi jamur dewasa.
  • Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi.
  • Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu.
  • Singami adalah peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama dan tidak dapat dibedakan antara jantan dan betina. Singami terjadi dalam dua tahap yaitu plasmogami (peleburan sitoplasma) dan kariogami (peleburan inti).
  • Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing2 induk bersatu tapi tidak melebur dan membentuk dikarion.
  • Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun.
  • Akhirnya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.
  • Pembelahan meiosis yaitu pembelahan sel yang tujuannya mengurangi jumlah kromosom dari 2N menjadi N
  • Konjugasi yaitu bersatunya 2 sel berbentuk benang dengan tahapan, 2 benang saling berdekatan, sel2 yg berdekatan saling membentuk tonjolan, ujung kedua tonjolan yang bersentuhan saling melebur membentuk saluran. Lwat saluran ini terjadilah aliran protoplasma dari satu sel ke sel yang lain.
  • Sitoplasma yaitu cairan yang berada di dalam sel, yang tersusun atas koloid yang mengandung berbagai molekul organic seperti karbohidrat, lemak, protein dll
  • Gametangium yaitu alat kelamin jantan pada tumbuhan
  • Protoplasma yaitu sitoplasma dan inti sel
  • Jamur uniseluler berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk tunas dan secara seksual dengan membentuk spora askus.
  • Spora askus atau askospora adalah spora yang dihasilkan melalui perkawinan jamur Ascomycota
  • Jamur multiseluler berkembang biak secara aseksual dengan memutuskan benang hifa (fragmentasi)membentuk spora aseksual yaitu zoospore, endospora dan konidia
  • Jamur multiseluler berkembangbiak secaraseksual melalui peleburan inti jantan dan inti betina sehingga terbentuk spora askus atau spora basidium
  • Zoospora atau spora kembara adalah spora yang dapat bergerak dalam air dengan menggunakan flagella/ bulu cambuk.
  • Jamur penghasil zoospore hidup di lingkungan yang lembab dan berair
  • Hifa ada yang berfungsi sebagai pembentuk alat reproduksi yaitu hifa yang menjulang keatas menjadi sporangiofor (pembawa sporangium).
  • Sporangium adalah kotak spora
  • Didalam sporangium terdapat spora
  • Hifa ada yang bisa tumbuh menjadi konidiofor (pembawa konidia) dan menghasilkan konididium.
  • konidia adalah spora yang dihasilkan dengan jalan membentuk sekat melintang/septa pada ujung hifa atau dengan diferensiasi hingga terbentuk banyak konidia. Setelah masak, konidia paling ujung dapat melepaskan diri.
  • Endospora adalah spora yang dihasilkan oleh sel dan spora tetap tinggal didalam sel tersebut, hingga kondisi memungkinkan untuk tumbuh
  • Askospora terdap didalam askus, biasanya berjumlah 8 spora
  • Basidospora adalah spora yang dihasilkan dari perkawinan kelompok jamur basidiomycota
  • Basidospora terdapat didalam basidium dan biasanya berjumlah 4 spora.
Baca Juga:   LKPD Virus Pelajaran Biologi

C. CARA MAKAN DAN HABITAT JAMUR

  • Jamur mencerna makanan diluar sel atau ekstraselluler sama seperti bakteri denga menggunakan enzim pencernaan.
  • Zat makanan akan masuk secara osmosis
  • Osmosis yaitu berpndahnya zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah melalui membrane.
  • Jamur termasuk organism pengurai.
  • Untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organic dari lingkungan melalui hifa dan miselium kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen.
  • Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif dan saprofit.
  • Parasit obligat yaitu jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya sedangkan diluar inangnya tidak dapat hidup ex: pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru pnderita AIDS)
  • Parasit fakultatif yaitu jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inag yang cocok
  • Saprofit yaitu jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organic yang mati. Jamur saprofit menyerap makanan dari organism yang telah mati . sebagian jamur saprofit mengeluarkan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekulkompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa.
Baca Juga:   Ciri-ciri Ophiuroidea Lengkap dengan Soal Biologi

Simbiosis mutualisme yaitu jamur selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya ex : jamur mikoriza yang tumbuh/ hidup pada tanaman kacang kacangan atau pada liken.

D. PERANAN JAMUR

Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut.

  1. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
  2. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom.
  3. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir.
  4. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
  5. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.

Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.

  1. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit rebah semai.
  2. Phythophthora inf’estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang.
  3. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
  4. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
  5. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.
  6. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.

Share artikel ini

Recommended For You

Tulis Komentar