Reading Time: 2 minutes
Penulis : Mubin
NgajiGalileo – Dikutip dari Jurnal Kimia Riset, 2017 terbitan e-journal.unai.ac.id sebuah hasil penelitian terkait analisa kualitas madu yang dilakukan oleh DD Wulandari. ISSN: 2528-0422.
Pada penelitian ini, peneliti melakukan analisa pada madu jenis madu nektar karet, sebagai bahan acuan standarisasi peniliti menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor 01-3545-1994 tentang standar madu di Indonesia.
Penelitian ini fokus pada tiga obyek yaitu kadar keasaman, kadar air dan kadar gula pada suhu ruang dan suhu dingin tempat penyimpanan madu.
1. Kadar Keasaman
Kadar keasaman menjadi hal yang penting, di mana kualias madu banyak dipengaruhi hal ini. Bahkan standar keaslian madu salah satu yang perlu diperhatikan adalah kadar keasaman madu itu sendiri.
Pembentukan asam organik yang berasal dari transformasi alkohol dapat menjadikan kadar keasaman madu semakin meningkat.
Menurut SNI persyaratan mutu madu di Indonesia yaitu maksimal 50 ml NaOH 0,1N/kg, sedangakan data yang diperoleh dari penelitian didapat bahwa madu yang disimpan pada suhu ruang memiliki kadar keasaman rata-rata 45 ml NaOh 0,1N/kg berbeda dengan hasil penyimpanan pada suhu dingin adalah rata-rata 32 ml NaOH 0,1N/kg.
Dari data tersebut dapat disimpulkan, penyimpanan pada suhu dingin dan suhu ruang masih menunjukkan hasil yang tidak melebihi SNI, namun untuk menjaga kadar keasaman madu lebih disarankan menyimpan madu pada suhu dingin.
2. Kadar Air
Sifat higroskopis atau sangat gampang menyerap air yang dimiliki madu membuat kadar air pada madu bisa menjadi sangat tinggi.
Salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kadar madu adalah kelembaban lingkungan dimana lebah madu itu tinggal, kelembaban lingkungan yang tinggi sangatlah berpengaruh pada tingginya kadar air pada madu dilingkungan tersebut.
Madu yang bagus tentulah madu yang memiliki kadar air yang rendah, disamping faktor kelembaban lingkungan faktor lain yang mempengaruhi kadar air madu adalah lamanya pemanenan/pengambilan madu dari sarang lebah.
Semakin lama madu berada disarang lebah maka penguapan airnya sangatlah bagus dan dapat dikatakan madu tersebut semakin sempurna.
Hasil penelitian penyimpanan madu pada suhu ruang didapat kadar air rata-rata 28,595% dan pada suhu dingin kadar air rata-rata 27,112%, sedangkan batas maksimum SNI adalah 22%. Sehingga dapat disimpulkan rata-rata kadar air pada madu nektar karet masih melebihi standar yang diterapkan di Indonesia.
3. Kadar Gula
Madu yang notabenya didapat dari nektar bunga hal ini menyebabkan adanya kadar gula pada madu, secara alamiah tinggi rendahnya kadar madu disebabkan setidaknya 2 faktor penting yaitu kadar air dan masa panen.
Faktor tingginya kadar air dapat memicu aktifitas khamir, dimana aktifitas ini dapat menyebabkan proses fermentasi yang berdampak pada tingginya kadar gula.
Faktor kedua adalah masa panen, panen madu pada musim kemarau bisa mendapatkan madu dengan kadar air yang lebih rendah sehingga didapat madu dengan kadar gula yang lebih rendah pula.
Hasil penelitian yang telah dilakukan di dapat sebuah data yaitu kadar gula yang disimpan pada suhu ruang memiliki kadar gula pereduksi sebesar 51,625%, sedangkan penyimpanan pada madu suhu dingin memiliki kadar gula pereduksi sebesar 62,5%.
Sedangkan SNI mensyaratkan kadar gula pereduksi madu minimal di Indonesia adalah 65%, sehingga dapat disimpulkan bahwa kadar gula pada madu nektar karet menunjukan kenormalannya dan sesuai standar yang diberlakukan di Indonesia
Madu tawon klanceng adanya dimana ya?
di hutan banyak kk