Menulis Itu Seperti Mengambil Pusaka atau Memasak?

Share artikel ini

Reading Time: 3 minutes

Penulis : Mubin

NgajiGalileo – Menulis adalah pekerjaan mengubah energi abstrak menjadi nyata, layaknya merubah energi tertentu menjadi benda wujud seperti pengambilan pusaka.

Secara teori itu dapat dijelaskan dalam ilmu fisika tentang hukum kekekalan energi dan perubahan wujud benda. Jadi itu bukan hal mistis, akan tetapi hal semacam itu adalah kegiatan ilmiah.

Kegiatan menulis bagi saya adalah kegiatan mencurahkan pikiran, ide-ide untuk dirangkai menggunakan koding-koding abjad, serta sesekali menggunakan angka dan atau aksesoris lainnya.

Saya sadar tulisan saya masih tergolong jelek, untuk mengetahui hal semacam itu sangat lah mudah bagi saya, pertama ketika saya baca ulang tulisan yang baru saja saya selesaikan, langsung saja saya merasa gadog atau ada yang tidak pas, ibarat air mengalirnya kurang siuuut (lancar).

Beberapa kali ada teman, temannya teman, dan bahkan juga temanya teman-teman, mengomentari tulisan yang gadog itu, mulai kosa kata, pemilihan kata sambung, unsur 5W-nya kurang, tidak subtansial dan lain-lain.

Tapi ada satu teman yang bilang lumayan, iya cuman satu teman di antara teman-teman, dan teman-temannya teman hanya dia yang bilang tidak jelek tapi lumayan, tepatnya lumayan parah jeleknya.

Its okey… Tidak semua yang jelek tidak menarik tapi mendorong orang untuk tidak membaca, upst… Bukan begitu maksudnya.

Tulisan jaman sekarang itu jelek sedikit tidak apa gaes, yang penting tidak jelek banget. Oh salah, yang paling penting adalah tidak plagiat gaes. Begitu ungkapan dari teman yang seraya menghibur penulis yang tulisannya lumayan parah jeleknya itu.

Baca Juga:   PENTINGNYA SELF CONTROL BAGI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN

Memang banyak yang berkomentar tentang tulisan saya yang  lumayan, maksudnya lumayan parah, ketika mendengar kalimat semacam itu membuat saya harus lebih banyak membaca tulisan-tulisan yang baik, dan hal itu cukup membantu saya.

Setelah banyak membaca, tulisan-tulisan saya sudah tidak lagi jelek, apalagi parah.  Komentar-komentar seperti sebelumnya sudah tidak ada lagi, hal ini dapat dimaklumi karena saya memang sudah ada kemajuan yaitu tidak lagi menulis.

Apakah itu bertanda sudah patah semangat?

Oke gaes, jangan patah semangat karena setiap patahan cenderung menyisakan rasa sakit gaes.

Masih tentang menulis dan saya berharap tidak lagi membahas tulisan yang lumayan parah jeleknya tadi.

Ada beberapa trik agar tulisan itu menarik untuk dibaca :

Menulis itu seperti memasak

Jika anda seperti saya yang belum bisa memasak tentu akan hancur rasanya jika harus memasak.

Belum bisa tentu bukan berarti tidak bisa, belum bisa itu masih berpotensi untuk bisa asalkan ada niat dan kesempatan.

Untuk bisa memasak anda dapat bertanya tetangga, lihat tutorial dan begitu juga dalam hal menulis anda disarankan baca-baca tulisan yang baik serta yang paling penting tentu jangan berhenti menulis.

Apa sih yang diperlukan ketika akan memasak?

A. Pastikan menu-nya terlebih dahulu

Baca Juga:   Brief Pengantar Masa Depan; Sebuah Resensi "Money" Karya Yuval Noah Harari

Yups,.. menu yang akan kita masak menjadi penting agar kita tidak gagal fokus, layaknya memasak judul tulisan yang akan kita tulis juga menjadi hal yang sangat penting lho.

B. Pastikan bahan-bahan yang akan dimasak lengkap

Ketika anda hendak memasak pecel misalnya, maka anda harus memiliki atau jika belum harus belanja bahan-bahan yang berkaitan dengan pecel hal ini juga sangat penting agar masakan kita benar-benar rasa pecel.

Makan nasi pecel pakai peyek juga boleh kok, apalagi di makan setelah gowes, itu bisa menambah nikmatnya menikmati pecel. Nah ini contoh juru masak sedang tidak fokus untuk memasak pecel gaes, tapi promosi nikmatnya pecel, itu jenis pekerjaannya marketing yang bukan pekerjaan juru masak.

Menulis pun begitu, membaca dan berdiskusi tentang judul atau tema yang akan ditulis  menjadi hal yang penting, contoh tulisan yang lumayan parah diatas di antaranya karena faktor kurangnya penulis dalam membaca artikel dan sejenisnya.

Semakin banyak anda membaca tulisan-tulisan terkait judul yang sedang anda tulis, maka semakin banyak pilihan-pilihan uraian tulisan yang menarik, ibarat masak bumbunya lengkap.

C. Pastikan kadar dan siklus ketika memasak

Siklus memasak atau tahapan-tahapan dalam memasak juga penting, ini bisa mengantisipasi agar masakan tidak gosong seperti memasak dadar telur dibutuhkan manjemen waktu yang cepat dan baik, meskipun juga ada masakan yang ketika lama ditanak akan semakin baik seperti memasak lontong, dan lain-lain.

Baca Juga:   Nyanyi Sunyi Seorang Bisu

Disamping tahapan-tahapan harus benar, pemilihan bahan dan kadar bumbu juga harus sesuai takaran, ini untuk menghindari pecel rasa air laut karena terlalu asin atau sambel tomat rasa bau keringat karena terlalu asam.

Alur dalam menulis sebaiknya juga harus didesain dulu, ibarat karya ilmiah itu mulai judul, rumusan masalah, kajian pustaka, metode penelitian sampai penyajian hasil penelitian juga harus disesuaikan porsinya masing-masing, kalau berita setidaknya unsur 5W harus ada.

Menulis berita kekinian jika ketinggalan momen juga menjadi tidak menarik layaknya masakan harus cepat dan akurat agar tidak gosong, hal lain tentu berbeda ketika sedang menulis hasil sebuah penelitian dibutuhkan waktu yang agak lama, hal-hal semacam itu perlu diperhatikan serta bisa membuat tulisan anda menarik untuk dibaca orang lain.

Okey gaes, begitu lah hal-hal yang perlu diperhatikan ketika anda hendak menulis, jika anda merasa cocok ya mungkin itu kebetulan saja, saran saya sebaiknya anda jangan percaya itu, karena tulisan-tulisan saya saja masih pada level lumayan, iya lumayan, lumayan parah.

Apakah Anda sadar bahwa itu baru trik yang pertama? Jika anda sadar bisa dipastikan anda cerdas dan apakah anda menunggu trik menulis yang kedua, saran saya sih satu saja sudah cukup. Terima kasih.


Share artikel ini

Recommended For You

2 Comments

Tulis Komentar