
Reading Time: 4 minutes
Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam dunia komunikasi, pendidikan, dan penyebaran informasi. Salah satu medium yang semakin populer adalah podcast. Podcast sendiri adalah sebuah format konten audio (kadang disertai video) yang memungkinkan penyampaian ide, wawancara, diskusi, hingga pembelajaran dengan cara yang fleksibel dan mudah diakses.
Bagi mahasiswa, alumni, dan dosen, podcast bukan hanya sarana hiburan, tetapi juga media edukasi, jejaring, dan pengembangan profesional. Kehadiran aplikasi konferensi video seperti Zoom telah membuka jalan baru dalam produksi podcast, khususnya ketika interaksi langsung tidak memungkinkan.
Karena itu, zoom memungkinkan rekaman percakapan jarak jauh dengan kualitas yang cukup baik. Sehingga menjadi alternatif efektif dalam menghasilkan podcast kolaboratif.
Namun, untuk menciptakan podcast yang efektif via Zoom. Tentunya diperlukan pemahaman mengenai teknik produksi, persiapan, penyusunan konten, serta aspek teknis dan non-teknis yang mendukung.
Nah, artikel ngajigalileo ini akan membahas secara mendalam teknik-teknik podcast via Zoom. Yuk, cekidot.
Podcast Sebagai Media Edukasi dan Kolaborasi Akademik
Podcast telah berevolusi dari sekadar hiburan menjadi media pembelajaran. Di dunia akademik, podcast memiliki potensi besar sebagai sarana:
- Edukasi – Dosen dapat menggunakannya untuk membahas topik perkuliahan, memperdalam materi, atau menghadirkan narasumber ahli.
- Kolaborasi Alumni dan Mahasiswa – Podcast dapat menjadi wadah berbagi pengalaman, networking, serta inspirasi karier.
- Diseminasi Riset – Peneliti dapat menyampaikan hasil penelitian dalam format yang lebih ringan dan mudah dipahami.
- Diskusi Interdisipliner – Mahasiswa dari berbagai bidang dapat berkolaborasi dengan dosen dan alumni untuk mendiskusikan isu-isu aktual.
Dengan menggunakan Zoom, semua fungsi tersebut dapat Anda jalankan tanpa hambatan geografis.
Persiapan Sebelum Rekaman Podcast via Zoom
Keberhasilan podcast via Zoom sangat ditentukan oleh persiapan. Beberapa aspek penting meliputi:
a. Perencanaan Konten
- Menentukan tema dan tujuan podcast.
- Membuat rundown atau kerangka pembahasan agar diskusi terarah.
- Menyiapkan pertanyaan utama dan lanjutan untuk menjaga alur percakapan.
b. Pemilihan Narasumber
- Pastikan narasumber relevan dengan topik.
- Berikan briefing singkat mengenai tema dan teknis Zoom.
c. Aspek Teknis
- Perangkat keras: mikrofon eksternal, headphone, dan kamera berkualitas.
- Koneksi internet stabil: minimal 10 Mbps untuk menjaga kualitas audio-video.
- Lingkungan rekaman: ruangan tenang, bebas gangguan, dan memiliki akustik baik.
d. Latihan Sebelum Rekaman
- Melakukan uji coba (sound check, pencahayaan, posisi kamera).
- Memastikan semua peserta memahami fitur Zoom (mute/unmute, share screen, record).
Teknik Pelaksanaan Podcast via Zoom
a. Membuka Podcast
- Awali dengan perkenalan singkat host, narasumber, dan tema.
- Gunakan nada suara ramah tetapi profesional.
b. Mengelola Percakapan
- Host harus berperan aktif sebagai moderator.
- Gunakan fitur mute untuk mengurangi gangguan suara.
- Atur giliran berbicara agar tidak terjadi tumpang tindih.
c. Pemanfaatan Fitur Zoom
- Recording – Zoom memungkinkan rekaman otomatis dalam format audio maupun video.
- Screen Sharing – Dapat digunakan untuk menampilkan slide, data, atau gambar pendukung.
- Breakout Rooms – Berguna jika ada diskusi kelompok kecil sebelum kembali ke forum utama.
- Chat Box – Dapat menjadi ruang untuk mengajukan pertanyaan atau berbagi tautan referensi.
d. Aspek Non-Teknis
- Bahasa tubuh tetap penting meski podcast berbasis audio.
- Nada suara harus bervariasi agar pendengar tidak cepat bosan.
- Manajemen waktu – batasi durasi agar pendengar tetap fokus (30–60 menit ideal).
Pascaproduksi: Mengolah Hasil Rekaman
Podcast yang direkam via Zoom biasanya masih membutuhkan pengolahan agar lebih profesional. Tahapan pascaproduksi meliputi:
a. Editing Audio dan Video
- Menghapus jeda panjang, suara gangguan, atau pengulangan.
- Menambahkan intro dan outro musik.
- Menyesuaikan volume agar konsisten.
b. Penambahan Elemen Visual
Jika podcast berbentuk video, tambahkan:
- Overlay teks (nama pembicara, topik).
- Logo institusi sebagai branding.
- Subtitle untuk meningkatkan aksesibilitas.
c. Distribusi
- Publikasikan podcast di platform populer (Spotify, Apple Podcasts, YouTube).
- Bagikan melalui kanal kampus (website, media sosial, Learning Management System).
Tantangan Podcast via Zoom
Meskipun efektif, podcast via Zoom tidak lepas dari tantangan, seperti:
- Keterbatasan teknis – gangguan jaringan dapat menurunkan kualitas audio.
- Kurangnya interaksi natural – dibandingkan tatap muka, interaksi via Zoom bisa terasa kaku.
- Kelelahan digital – peserta mudah lelah bila durasi terlalu panjang.
- Keamanan data – rekaman harus dijaga agar tidak disalahgunakan.
Mengantisipasi tantangan tentu membutuhkan kombinasi kesiapan teknis dan manajemen komunikasi yang baik.
Etika Podcast Akademik via Zoom
Dalam konteks akademik, etika perlu dijaga agar podcast menjadi sarana pembelajaran yang bermartabat. Beberapa prinsip etika meliputi:
- Menghargai narasumber dengan memberikan kesempatan berbicara seimbang.
- Menyebutkan sumber data bila menggunakan kutipan atau hasil penelitian.
- Menghindari ujaran kebencian, diskriminasi, atau hoaks.
- Menghormati hak cipta atas musik, gambar, atau materi tambahan.
Rekomendasi Praktis untuk Mahasiswa, Alumni, dan Dosen
- Mahasiswa – gunakan podcast sebagai proyek kolaboratif lintas mata kuliah, misalnya membuat diskusi riset atau review buku.
- Alumni – berbagi pengalaman karier dan inspirasi agar mahasiswa aktif mempersiapkan diri.
- Dosen – memanfaatkan podcast sebagai media kuliah tambahan, mentoring, atau publikasi ilmiah populer.
Studi Kasus: Podcast Akademik Berbasis Zoom
Beberapa perguruan tinggi di Indonesia dan luar negeri telah menggunakan podcast Zoom untuk:
- Diskusi riset antar-universitas.
- Sharing alumni sukses dengan mahasiswa aktif.
- Pengayaan materi kuliah melalui wawancara dengan pakar industri.
Hal ini menunjukkan bahwa podcast via Zoom memiliki daya guna yang nyata di dunia akademik.
Kesimpulan
Podcast via Zoom adalah media yang efektif bagi mahasiswa, alumni, dan dosen untuk menyuarakan gagasan, berbagi pengalaman, dan mengembangkan pengetahuan.
Dengan persiapan matang, penguasaan teknik pelaksanaan, serta pengolahan pascaproduksi yang baik, podcast dapat menjadi sarana komunikasi akademik yang relevan di era digital.
Selain itu, penerapan etika akademik dan pemanfaatan fitur Zoom yang optimal akan memperkuat kualitas podcast.
Dengan demikian, podcast via Zoom bukan hanya sekadar tren, tetapi juga strategi komunikasi dan pembelajaran yang dapat memperkaya ekosistem akademik.
Daftar Pustaka
- Berry, R. (2016). Podcasting: Considering the evolution of the medium and its association with the word ‘radio’. The Radio Journal: International Studies in Broadcast & Audio Media, 14(1), 7–22.
- Bonini, T. (2015). The ‘Second Age’ of podcasting: Reframing podcasting as a new digital mass medium. Quaderns del CAC, 18(41), 21–30.
- Hew, K. F. (2009). Use of audio podcast in K-12 and higher education: A review of research topics and methodologies. Educational Technology Research and Development, 57, 333–357.
- McClung, S., & Johnson, K. (2010). Examining the motives of podcast users. Journal of Radio & Audio Media, 17(1), 82–95.
- Zoom Video Communications. (2023). Getting Started with Zoom Meetings. Diakses dari: https://support.zoom.us/
- Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. SAGE Publications.
- Roessler, P. (2021). Podcasting in Higher Education: Pedagogical Cases and Implications. Routledge.