Pengertian, Cabang-cabang, dan Contoh Ilmu Bumi

Share artikel ini

Reading Time: < 1 minute

Ilmu bumi merupakan ilmu yang mempelajari tentang planet bumi beserta interaksinya dengan luar angkasa. Studi tentang ilmu bumi sering dibagi menjadi beberapa macam, termasuk di antaranya atmosfer, biosfer, hidrosfer, dan litosfer.

Atmosfer

Atmosfer adalah udara di sekitar bumi yang terdiri dari berbagai gas (kebanyakan nitrogen dan oksigen).

Atmosfer membentuk lapisan pelindung di sekitar Bumi, menjaga planet tetap hangat dan melindunginya dari radiasi Matahari. Ilmu yang mempelajari atmosfer disebut meteorologi dan termasuk cuaca.

Biosfer

Biosfer adalah wilayah bumi tempat adanya kehidupan. Ini mencakup semua bioma dan ekosistem di sekitar planet ini.

Baca Juga:   Relativitas Kehidupan Real, Bisakah Dipercaya?

Hidrosfer

Hidrosfer adalah wilayah bumi yang tertutup oleh air termasuk lautan, gletser, danau, dan sungai.

Sekitar 75% permukaan bumi tertutup oleh lautan. Ilmu yang mempelajari tentang lautan disebut oseanografi.

Litosfer

Litosfer adalah lapisan luar bumi. Ini termasuk kerak bumi dan bagian dari mantel.

Litosfer terpecah menjadi beberapa bagian raksasa yang disebut lempeng tektonik. Ahli geologi mempelajari litosfer termasuk batuan, mineral, dan sejarah Bumi.

Cabang-Cabang Ilmu Bumi

Sedangkan untuk cabang-cabang ilmu bumi dibagi menjadi 4, yaitu Geologi
Meteorologi, Oseanografi, dan Astronomi.

Contoh geologi misalnya, yaitu salah satunya adalah stratigrafi. Ilmu ini mempelajari mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta distribusi perlapisan batuan dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk menjelaskan sejarah bumi.

Baca Juga:   Arti Simbol Lingkaran, Segitiga, dan Kotak dalam Permainan Squid Game

Kata “strati“ ini berasal dari kata “stratos“, yang artinya perlapisan. Sedangkan “grafi” berasal dari kata “graphic/graphos”, yang artinya gambar atau lukisan. Stratigrafi ini dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang aturan, hubungan, dan pembentukan (genesa).

Meteorologi mempelajari bagaimana proses yang terjadi di atmosfer dapat berpengaruh terhadap cuaca maupun iklim. Sedangkan oseanografi mempelajari lautan atau samudera yang ada di bumi, menyangkut komposisi, pergerakan, organisme, serta proses-proses di dalamnya.

Kemudian, sstronomi merupakan ilmu tentang alam semesta ataupun tata surya. Contohnya, bulan yang dapat menggerakkan sistem pasang surut laut, energi dari matahari sangat berpengaruh terhadap cuaca dan iklim, dan lain-lain. (Arthur)


Share artikel ini

Recommended For You

Tulis Komentar