Tokoh Muslim Dunia: Penemu Ilmu Kimia, Jabir Ibnu Hayyan alias Gebert

Share artikel ini

Reading Time: < 1 minute

Abu Musa Jabir Ibn Hayyan Jabir, lahir sekitar tahun 721 dan meninggal sekitar tahun 815 di desa Tus (sekarang Iran). Ia dibesarkan dalam keluarga di mana kimia tidak dikenal, karena ayahnya adalah seorang apoteker. Itu kemungkinan besar akan menjadi penyebab minatnya pada kimia.

Ayah Jabir kemudian dieksekusi karena perjuangan politik saat itu, yang memaksanya melarikan diri ke kota Kufah. Kota ini kemudian diperintah oleh khalifah Abbasiyah Harun al-Rasyid.

Jabir mampu mempraktikkan sains di tingkat tertinggi berkat hubungannya dengan Barmakids (keluarga Persia berpengaruh yang menasihati khalifah Abbasiyah pertama).

Terkenal dengan nama Gebert

Jabir Ibnu Hayyan tidak diragukan lagi adalah salah satu ilmuwan Muslim terbesar di dunia.

Baca Juga:   LAGU AKUTANSI

Holmyard secara resmi menamainya ‘The Father of Chemistry’. Menurut Holmyard, salah satu aspek fundamental yang dikemukakan Jabir adalah pengembangan sisi praktis kimia: melakukan eksperimen. Bereksperimen memisahkan sains yang dipraktikkan oleh Muslim dari tradisi spekulasi Yunani Kuno.

Jabir menekankan pentingnya bereksperimen sebagai berikut: ‘Yang paling penting dalam kimia adalah Anda harus melakukan kerja praktek dan melakukan eksperimen, karena dia yang tidak melakukan pekerjaan praktis atau membuat eksperimen tidak akan pernah mencapai tingkat penguasaan yang paling rendah.’

Di Eropa, ia dikenal dengan nama Gebert. Gebert merupakan penemu ilmu kimia. Mulanya, Gebert melakukan eksperimen mengenai kuantitas zat yang berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi.

Baca Juga:   Dilema Pak RT

Atas keberhasilan praktikumnya tersebut, ia menemukan hukum perbandingan tetap terhadap reaksi kimia. Selain itu, ia juga menemukan reaksi kimia lainnya seperti penguapan, sublimasi, dan kristalisasi yang kemudian ilmu kimia tersebut masih digunakan hingga saat ini.


Share artikel ini

Recommended For You

Tulis Komentar