TREN LAYANG-LAYANG DI MUSIM KEMARAU

Share artikel ini

Reading Time: 2 minutes

Tren Layang-layang di Musim Kemarau – Teriknya matahari di musim kemarau berdampak pada meningkatnya suhu udara. Nuansa panas di musim kemarau memang sudah menjadi langganan di negeri ini.

Suasana agak berbeda ketika sudah sore hari, meskipun terik matahari masih terus menyengat namun semilir angin membuat panasnya sengatan matahari terasa lebih adem daripada di siang hari.

Angin khas di musim kemarau memiliki kecepatan yang tinggi, terutama disore sampai malam hari, hal ini berlangsung setiap tahunnya dan oleh beberapa masyarakat dimanfaatkan untuk menerbangkan layang-layang.

Menerbangkan layang-layang menjadi semarak ketika memasuki musim kemarau, seperti sudah diagendakan hampir disemua daerah terutama pedesaan, mereka beramai–ramai memainkan layang-layang ini dengan penuh semangat.

Baca Juga:   Kata-kata Galileo Galilei yang Keren dan Bikin Semangat

Salah satu pemuda desa yang sudah memiliki anak satu ini misalanya, ‘saya kalau sudah mendekati adzan ashar, biasanya saya usahakan untuk pulang sekedar bermain layangan dengan teman di desa dan juga sekalian mengajak anak saya’ begitu tuturnya kalem.

Masih menurut pemuda desa yang bernama Puji Ahwan tadi ‘bermain layangan (layang-layang) disamping karena hobi juga sekalian momong serta melatih anak bermain layangan dan hitung-hitung liburan ala desa yang lebih mudah dan yang penting menyenangkan’ sambungnya.

Secara umum layang-layang memang memiliki banyak modelnya, meskipun standar suatu benda disebut layang-layang juga tidak ada yang baku harus berbentuk tertentu, mungkin standar-nya simple yaitu benda-benda yang dapat diterbangkan denga tali-temali sebagai kendali utamanya dengan begitu sudah bisa dikategorikan layang-layang.

Baca Juga:   Semut Terbesar yang Pernah Ditemukan di Dunia

Bersumber dari laman wikipedia dijelaskan ‘Layang-layang (bahasa Inggris: kite) adalah bangun datar (bangun berdimensi dua) yang dibentuk oleh dua pasang sisi yang masing-masing pasangannya sama panjang dan saling membentuk sudut’.

Standarisasi bentuk layang-layang memang tidak ada, hal ini memungkin penghobinya untuk berkreasi senyentrik dan unik seperti barongan, naga, kupu-kupu, burung garuda, ubur-ubur, pahlawan super hero beberapa jenis ikan dan lain sebagainya, bahkan beberapa bentuk-bentuk yang terkadang diluar kebiasaan masyarakat seperti hantu kuntilanak, celana dalam, tokoh mak lampir dan masih banyak jenis-jenis yang ekstrim lainya.

Bermain layang-layang yang terlihat mudah namun para pemain harus juga mempunyai banyak informasi atau pengetahuan terkait layang-layang, seperti cara tali-menali, keseimbangan layang serta pengetahuan arah dan kecepatan yang yang layak untuk menerbangkan layang-layang terutama untuk layang-layang yeng berukuran besar. (Mubin)

Baca Juga:   Sejarah PMII Galileo, Menguak Dasar Filosofis Pembentukannya

Share artikel ini

Recommended For You

Tulis Komentar