Kena Sidak Pak Lurah Pondok

Share artikel ini

Reading Time: 2 minutes

Santri online pun menjadi trend, apakah ini termasuk tren baru ataupun apalah namanya sepertinya sekarang menjadi pilihan bagi beberapa orang, setidaknya kurang lebih 2 tahun atau bahkan 3 tahun ya saya terbawa arus tren baru ini.

Kata Pak Lurah Pondok “Tak ada rotan akar pun jadi, gak nyatri langsung via YouTube ya gak papalah”.

Awalnya sih iseng mengikuti undangan ngaji online ternyata kok penak, nunggu seminggu lagi lakok jadi nyaman, awalnya mung terasa seperti lagi nyantri dan sedang ngaji kitab kuning yang sambil memaknai dengan polpen khusus yang tintanya dimasukkan wadah yang dicampur serat dari pelepah pisang yang dikeringkan.

Baca Juga:   Fakta-fakta Menarik yang Banyak Terjadi di Bulan Maret

Sudah selesai nostalgianya selanjutnya adalah macak serius memahami ngajinya meskipun masih berat, mungkin karena yang dibahas masih belum levelnya, JIL ( Jama’ah Ihya Lover ) adalah salah satu ngaji online yang menerima santri online dan diasuh langsung oleh Gus Kiyai Pak Lurah Pondok Ulil Abshar Abdalla, ngaji ihya yang digawangi pak lurah pondok ini sebenarnya berat, setiap yang disampaikan seperti menuduh diri saya, saya pun diam pura-pura tidak terjadi apa-apa, tetap tenang sambil ketar-ketir signal atau paketan data melayang ditengah jalan, bukan hanya itu tapi juga ketar-ketir kena tuduhan lagi… Hahaha…

Ya sudahlah, tawakkal saja memang di antara sarat mencari ilmu itu ya harus punya sangu tapi dalam ngaji online syaratnya harus menyiapkan 3K (Kuota, Kopi, dan Kripik).

Baca Juga:   Apa itu ODF?

Singkat cerita beberapa minggu ini sering telat ngaji online karena ada teman yang ngajak ngezoom untuk mengikuti sholawat Nariyah yang sering dipimpin oleh kiyai-kiyai khos Nahdliyyin, seperti Kiyai Said Aqil Siradj, Kiyai Mustofa Bisri, Kiyai Baha’udin, Kiyai Misbah Munir, Kiyai Marzuki Mustamar, dll. Pada kesempatan berikutnya ketika ngezoom lakok mak bedunduk yang tausiyah Pak Lurah Pondok, waduh…. Ini namanya kena sidak Pak Lurah Pondok, hehehe…

Ada hal-hal yang khas ketika sedang tausiyah Pak Lurah Pondok adalah suara penjual mie dok dok itu lho,… Awalnya mungkin pas ngaji agak risih lama-lama lakok ngangenin… Hehehe… Istilah mie dok dok sendiri mungkin mung anggota JIL saja yang faham.

Baca Juga:   Tantangan Kader Eksakta di Hadapan AI

Pas ngaji dipojok belakang saya sering lihat Kangmas senior Alfin Mustikawan yang juga sering tidak fokus karena nglinting tembakau dan juga mas Ali Muhsin dan sesekali saya dicolek beberapa sahabat lainnya. (Mubin)


Share artikel ini

Recommended For You

Tulis Komentar