Reading Time: 2 minutes
Hari raya Iedul Fitri adalah salah satu hari raya yang diperingati oleh umat Islam setelah melaksanakan ibadah puasa selama bulan Ramadhan.
Hampir semua umat muslim ketika memperingati hari raya ini selalu melakukan beberapa persiapan seperti membersihkan rumah, menyiapkan makanan ringan untuk disuguhkan tamu dan juga menyiapkan busana baru khusus dipakai di hari yang istimewa itu.
Rumah Bersih, Camilan dan Baju Baru
Membersihkan rumah adalah kegiatan untuk menyambut hari raya Iedul Fitri ini wajar dilakukan memang sudah sepantasnya rumah untuk selalu bersih karena memang spirit dalam berislam adalah menjaga kebersihan.
Seperti halnya membersihkan rumah beberapa umat muslim juga membeli baju baru hal ini pun dibenarkan dalam Islam meskipun tidak sampai pada hukum diwajibkan, umat Islam dianjurkan untuk memakai baju terbaik ketika akan beribadah apalagi ibadah yang dilaksanakan di masjid seperti ibadah sholat Jum’at dan juga sholat Iedul Fitri.
Menyiapkan makanan ringan untuk disuguhkan tamu juga agenda yang perlu masuk daftar persiapan memasuki hari raya Iedul Fitri, sebagai seorang muslim tentu bukan tanpa alasan untuk melakukan hal-hal tersebut, hal ini juga bagian yang diajarkan oleh para guru, kiyai dan ulama. Karena pada hari raya ini beberapa umat Islam saling mengunjungi rumah tetangga, saudara dan kerabat lainnya, dalam kegiatan ini beberapa rumah menyiapkan makanan ringan untuk menyambut jika ada tamu yang datang ke rumahnya, karena menghormati tamu ada ajaran agama Islam.
Saling Bermaaf-maafan
Kegiatan utama pada hari raya Iedul Fitri adalah saling memaafkan, seperti kegiatan yang telah disebutkan sebelumnya, memaafkan merupakan bagian penting dalam beragama Islam. Kegiatan bermaaf-maafan mengajarkan banyak hal diantaranya adalah semangat menjalin ukhuwah, dalam berinteraksi keseharian baik disengaja maupun tidak ada saja hal yang mungkin terjadi diluar keinginan manusia, ketika sedang bercanda ataupun sedang bekerja yang menyebabkan orang merasa kurang nyaman dan atau lainnya, tidak ada salahnya kita saling bermaaf-maafan, meskipun terlihat sepele tapi ini penting dilakukan dalam konteks hubungan antar manusia.
Bermaaf-maafan mengajarkan bahwa kita perlu maaf, keperluan kita akan maaf dari orang lain adalah bukti kita ini masih jauh dari kata sempurna dalam prespektif beragama, apalagi ibadah puasa adalah adalah ibadah terkhusus untuk umat muslim yang sudah masuk pada kadar keimanan kepada Allah yang dalam pandangan agama, orang Islam yang beriman mempunyai tingkat lebih baik dari pada orang Islam biasa ( membedakan antara Annas dengan Amanu ).
Orang Islam yang beriman dengan melaksanakan ibadah puasa diharapkan menjadi muslim yang lebih baik lagi yaitu Muttaqin ( orang Islam yang bertaqwa ).
Muslim Amanu dan Muslim Muttaqin adalah pioner agama Islam, dalam konteks Iedul Fitri orang Islam diharapkan sadar akan dosa dan pentingnya maaf hal ini mengharuskan seorang muslim untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupan, perbuatan permohonan maaf jika tidak dibarengi dengan perubahan sikap positif dalam kehidupan adalah bentuk pembohongan lebih-lebih adalah pembohongan diri sendiri.
Nabi Muhammad SAW mengajarkan umat Islam untuk berbuat baik, dan jika ingin mengetahui apakah itu termasuk perbuatan baik adalah dengan menanyakan pada hati kita masing-masing, Nabi mengatakan ‘Perbuatan baik berdampak pada ketenangan hati dan perbuatan jelek (dosa) selalu membuat hati menjadi tidak tenang’. (Mubin)